BRANDING ATAU PENCITRAAN?
Oleh : Sitti Dahliah Azis
Memang perlu kembali mengkaji “Apa itu branding?” Yang mana harus di branding terkait dengan tugas sehingga tak ada lagi yang mengatakan “Ini pencitraan”.
Mohon maaf karena saya yang sering minta dokumentasi dari teman-teman. Walaupun terkadang setoran teman banyak bahkan sampai puluhan tapi saya harus selektif dan harus tahu mana yang patut dipublikasikan. Sama halnya dalam membuat berita online saya harus edit kalimatnya, bahkan setiap kata saya perhatikan dulu. Adakah yang harus dibuang, adakah yang harus ditambahkan. Jadi kita tidak langsung melempar ke publik.
Maaf ya. Mohon jangan matikan kinerja. Bicaralah face to face. Jika ada sesuatu yang perlu diluruskan maka sampaikan dengan bijak agar orang yang begitu semangat tidak langsung down. Kasihan. Mereka memang masih butuh bimbingan tapi manakala di saat dia mulai bergerak, penuh semangat lalu kita berkomentar dan seolah menggunting/menyetop saluran kreasinya … sayap kecilnya dipatahkan maka itu laksana pohon yang tumbuh … terkena pepatah “kuncup layu sebelum berkembang”.
Niat baik kita memang terkadang tidak dimengerti oleh orang yang berbeda sudut pandang namun kita sebagai warga negara Indonesia tahu cara memilih kata yang tepat, ada ‘tenggang rasa’ dan ‘tepa seliro’ sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain.
Bersyukur jika mereka yang kena bully itu dapat bangkit kembali. Terima kasih kepada mereka yang telah memberikan motivasi agar mereka bisa berkreasi yang lebih baik.
Dalam hidup memang ada pro dan kontra. Di satu pihak mereka melarang kita mengambil gambar. dan di sisi malah mau selfie-selfie difotoin oleh tim dokumentasi. Nah, di sini kadang saya (pribadi) bisa emosi. Dalam tugas, kita dianggap wartawan/jurnalis … tapi oleh siswa malah dianggap ‘sembarang’ foto. Tapi bawa ke yang positif bahwa mereka belum tahu.
Kita berpikir dokumentasi dan publikasi itu harus selektif. Terkadang memang ada rasa dilecehkan kalau siswa menyuruh gurunya foto-foto lalu dia selfie. Ya, kalau saya mau baik, saya foto tapi tidak akan saya masukkan dalam branding atau publikasikan.
Selamat dan semangat kepada para pejuang literasi, para tim branding. Mari bersama saya. Kita mencari jalan yang baik, yang layak kita lakukan. Saya tahu tugas kita berat memilih dan memilah diksi (kata/kalimat) serta gambar yang tepat untuk dikatakan sebagai branding school.
Aku hanya bermaksud memberi dan mengajak berbuat baik sebab tak ada artinya ilmu yang ada pada saya jika itu tidak seimbang dengan pembinaan karakter.
Kepada teman sahabat serta siswaku terima kasih telah berjiwa besar. Kalian semua adalah pejuang yang berupaya tetap menerapkan nilai-nilai etika, estetika dan religius. Mohon pada-Nya untuk memberkahi setiap langkah kita.
#puspeka
#sahabatkarakter
#PlatformMerdekaMengajar
Komunitas Kami Pengajar Sulawesi/MGMP/PMM/APK PUSPEKA
Sanggar Literasi Sulawesi Selatan
Pinrang, 7 Maret 2023