Opini

‘Berselancar’ Sekolah Penggerak Melalui LMS

Abdul Wahid Nara

(Peserta diklat Program Sekolah Penggerak)

Menghadapi era covid 19 meminta manusia untuk menjaga penyebaran virus yang mematikan tersebut dan telah memakan korban cukup banyak dan menyebar di seluruh dunia, sehingga membatasi pergerakan kita dalam melaksanakan aktivitas sehingga dunia terancam lumpuh dari berbagai aspek termasuk ekonomi dan bahkan pendidikan ikut tersungkur jika tak diatasi secepatnya.

Entah bagaimana nasib generasi kita dimasa yang akan datang jika mereka tak lagi mengecap pendidikan di bangku sekolah, apalagi berbagai program yang dicanangkan Mas Mendikbuddikti  Nadhiem Makarim telah banyak dirumuskan melalui berbagai langkah strategis percepatan  menuju peningkatan sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing dengan Negara yang pendidikannya lebih maju.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu  untuk mengembangkan manusia Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang mempunyai takwa dan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempunyai budi pekerti yang luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, kesehatan rohani, dan jasmani, keterampilan dan pengetahuan, dan terakhir mempunyai rasa tanggung jawab untuk berbangsa dan bermasyarakat.

Berangkat dari hal tersebut peningkatan pendidikan tak boleh berhenti sehingga untuk menggerakkan semua pihak maka diadakanlah diklat untuk para stake holder pendidikan melalui Learning Management System (biasa disingkat LMS), Hal ini merupakan aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik (e-learning program), dan isi pelatihan. Aplikasi tersebut saat ini lagi trend digunakan dalam berbagai pelatihan dan salah satunya adalah diklat sekolah penggerak, guru penggerak, organisasi penggerak  bahkan para instruktur penggerakpun dilatih menggunakan apalikasi tersebut.

Para peserta dari hasil seleksi yang digelar Kemendikbudristek ini ‘berselancar menggunakan aplikasi tersebut untuk menambah wawasanya untuk persiapan menuju sekolah penggerak dengan menggunakan sistem merdeka belajar yang bermuara kepada profil  pelajar pancasila. Tak ada kata tidak bisa dan mesti terus belajar meskipun berbagai tantangan diera covid 19 ini, namun mengambil hikmah positifnya justru dijadikan momentum untuk menambah wawasan terutama kecakapan digital para tenaga pendidik. Dan salah satu peserta dalam kegiatan tersebut adalah penulis sendiri.

Sebagai peserta, mendapatkan hal yang baru dan terus berupaya mengikuti kegiatan dengan metode pembelajaran orang dewasa dan menggandeng aplikasi Web untuk menerapkannya.  Web e-learning biasanya dibangun menggunakan sebuah software atau dikenal dengan istilah LMS. Saat ini, Industri teknologi informasi dan komunikasi telah banyak mengembangkan beragam software web yang fitur-fiturnya diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan personil pendidikan dalam merencanakan, melakukan, dan mendokumentasikan aktivitas pembelajaran, melakukan asesmen, dan semua hal yang biasa dilakukan pada kelas konvensional.

LMS merupakan sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam LMS, antara lain pendaftaran dan pengelolaan akun, penguasaan materi, penyelesaian tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi, konsultasi dan ujian/penilaian. Untuk kelancaran LMS menerapkan dua sesi yaitu singkronus dan asingkronus (akan kami bahas dibagian kedua)

Pinrang 19 Juni 2021

Tonggurunara

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda