Peserta Rombongan studi FGD SMK BLUD Sulsel mengaku banyak mendapat best practice yang bisa diadopsi di sekolah masing-masing.
Hal ini terungkap dalam sesi diskusi FGD yang dilaksanakan di ruang pertemuan SMKN 6 Jogjakarta, Jl Kenari No. 4 Jogjakarta, Kamis (25/3).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog juga mengaku menemukan banyak praktek baik di sekolah yang dikunjungi, baik di Jawa Timur maupun di Jogjakarta.
DI SMKN 6 Jogjakarta, rombongan banyak menggali informasi, pengalaman dan regulasi yang diterapkan di sekolah yang dulu dikenal SMKK ini.
Hal ini terjadi karena adanya sikap ‘welcome’ dari Kepala SMKN 6 Jogjakarta Wiwik Indriyani, SPd.MSi. Ia sangat terbuka, Wiwik bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan para Kepala SMK BLUD Sulsel.
Sejak menjadi SMK BLUD tahun 2020, SMKN 6 Jogjakarta selalu kedatangan tamu, peserta studi banding, kata Wiwik.
Tapi Sulsel ini beda, katanya, sebab rata-rata yang datang ke sini adalah baru mau belajar menjadi BLUD, Sulsel sudah jadi BLUD.
Prof Jufri mengakui sejak berkunjung ke SMKN 6 Jogjakarta beberapa bulan lalu, ia langsung mendorong agar SMK di Sulsel juga ada yang jadi BLUD.
Gerak cepat inilah menjadi apresiasi khusus dari kepala SMKN 6 Jogjakarta. “Dulu kita persiapannya melalui proses yang panjang dan lama, tapi Sulsel tidak, ini sungguh luar biasa,” ujar Wiwik Indriyani.
Selain mendapatkan pemaparan implementasi tentang BLUD, rombongan SMK BLUD Sulsel juga secara intens melakukan tanya jawab kepada pengelola BLUD SMKN 6 Jogja.
Rombongan studi FGD Sulsel ini juga berkesempatan meninjau sejumlah usaha bidang produksi siswa SMKN 6 Jogja yang menjadi ‘mesin’ pendapatan BLUD SMKN 6 Jogja, seperti pengelolaan hotel yang sebelum covid-19 jadi pandemi pernah mencapai pemasukannya sebanyak 1,2 milyar rupiah setahun.
Rombongan juga berkesempatan menyaksikan pabrik roti, ruang sauna atau kecantikan, ruang atau display tata busana, dan yang lainnya. # muasri
