Budaya & Sastra

BIARKAN

Puisi: Daeng Mangngewa

biarkan awan itu berarak mengikuti arah angin yang menggiringnya

dia tidak akan melukai langit

dan bahkan tidak akan pernah menyentuhnya

awan itu dapat membuat burung logam sedikit terantuk

tetapi itu hanya jika ia melewatinya

awan itu membawa kesejukan

ketika ia mulai berubah menjadi titik-titik air

airnya akan jatuh ke bumi menghidupkan tanah yang sebelumnya mati

biarkan air itu mengalir mengikuti alur sungai yang membimbingnya

dia tidak akan melukai bumi

dan bahkan tidak akan pernah meluruhkannya

air itu dapat membuat tanah sedikit beringsut

tetapi itu terjadi hanya jika jalannya dihalangi

air itu membawa kesuburan

ketika ia mengalir di sawah-sawah dan kebun

haranya akan menyebar memberi makan pada tumbuhan yang sebelumnya kekeringan

biarkan angin itu bertiup menyusuri lorong-lorong angkasa yang memutingnya

dia tidak akan menerpa gedung-gedung dan pepohonan

dan bahkan tidak akan pernah merebahkannya

angin itu dapat sedikit berubah jadi puting beliung

tetapi itu terjadi hanya jika ada tekanan berbeda di udara

angin itu membawa kesegaran

ketika ia bertiup di alam dan ruangan yang pengap

hawanya akan berhembus menebar kesejukan pada alam dan kegerahan

biarkan ombak itu menerpa pantai yang setiap waktu setia menyambutnya

dia akan terus membasahi karang-karang dan bebatuan

dan bahkan dia akan selalu bernyanyi saat terhempas

ombak itu dapat sedikit naik menjadi tsunami

tetapi itu terjadi hanya jika laut membuat pori

ombak itu menunjukkan ketegaran

ketika ia menerpa mengalunkan irama lirih

nadanya tak akan berubah kalau hanya untuk membuat suka

biarkan gunung itu berdiri kokoh menegakkan bumi yang bertahan menjinjingnya

dia tidak akan melantakkan kampung dan kota sekitarnya

dan bahkan tidak akan pernah menyisirnya

gunung itu akan sedikit menyemburkan panas

tetapi itu terjadi hanya jika ada retak pada punggungnya

gunung itu menampakkan keindahan

ketika ia punya pohon yang masih membuatnya hijau

viewnya akan memesona membuat pengagumnya bisa lupa diri

biarkan mentari itu bersinar menerangi pelosok-pelosok jiwa yang menantinya

dia akan terus memberi cahaya pada kegelapan

dan bahkan tidak akan redup selamanya

mentari itu akan sedikit meningkatkan suhu

tetapi itu terjadi hanya jika tangan manusia ikut memanasi

mentari itu melepaskan kekuatan

ketika ia menyinari liku-liku hidup manusia

energinya akan menyerap segala iri, ambisi dan kedengkian

Gowa, 2 Ramadan 1444 H

24 Maret 2023

Facebook Comments
What's Your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Terdeteksi !

Maaf Matikan dulu Adblock anda