Usai Serahkan Karya, Mursalim Nawawi Semakin Terpacu Menulis Buku dari Inspirasi Prof Jufri
Kenalkan namanya Bapak Mursalim Nawawi, S. Pd. M. Pd, beliau adalah guru ASN diperbantukan selama 22 tahun di Sekolah Swasta tepatnya SMA Rahmatul Asri Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan.
Ia kemarin ikut dalam Rombongan 10 guru penulis Enrekang, sebagai salah satu penulis untuk bertemu dengan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Rombongan penulis Enrekang ini didampingi oleh, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, Bapak Baharuddin Iskandar, S. Pd., M. Pd. Beserta Ketua MKSS SMA/SMK di Enrekang Bapak Arif Candi. S. Pd., M. Pd.
Setelah memperkenalkan diri dan mendengarkan kata pengantar baik dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, dan Ketua MKSS SMA/SMK, acara dilanjutkan dengan mendengar sambutan selamat datang dan pengalaman menulis dari Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Bapak Prof. DR. MUH. JUFRI., M.Si., M.PSi.Psikolog.
Dalam sambutannya, Bapak Prof, panggilan akrabnya sangat mengapresiasi dan mensupport teman guru yang bisa menulis di balik kesibukannya sebagai tenaga pengajar. Kalian adalah guru hebat, guru kreatif, inovatif dan merupakan corong literasi. Terus lanjutkan tulisan buku bapak ibu, semoga apa yang ditulis bisa menginspirasi.
Usai Bapak Prof memberi sambutan, satu persatu dari 10 guru yang ikut bertemu langsung dengan Kepala Dinas Pendidikan itu, naik memberikan buku dan menceritakan proses hingga buku yang mereka pegang sekarang bisa terbit.
Salah satu guru yang naik adalah Bapak Mursalim Nawawi, S. Pd. M. Pd, guru ASN DPK (guru diperbantukan pada sekolah swasta) ia sangat senang memberikan buku karyanya pada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel.
Saat ditanya mengenai proses menemukan ide hingga terbit oleh Bapak Prof, guru yang dikalangan teman-teman penulis mendapat julukan Guru Besar Chaling dan disingkat GBC ini bercerita, ” Buku yang saya buat ini pak Prof, adalah buku inspiratif, karena di dalamnya bercerita tentang perjuangan seorang Santri yang berhasil melewati rintangan, hambatan dalam mewujudkan mimpinya meraih cita-cita citanya menjadi seorang dokter.
Ia rela mondok, ia melawan arus dan image setya pandangan keliru orang tua dan masyarakat yang mengatakan anak yang mondok itu hanya bisa jadi imam, penceramah, pengkhotbah atau penghafal Al-Quran saja, itu ditepisnya.
Ia berhasil mewujudkan mimpinya diterima di Fakultas Kedokteran, dan sekarang sudah bekerja di rumah sakit yang ada di Gorontalo, ia kini menjadi jadi dokter puskesmas di provinsi termuda di tanah air ini.
Jadi anggapan orang tua yang selama ini mereka pahami, itu ternyata keliru, anak yang mondok di pesantren itu alumninya bisa menjadi apa saja. Polisi, TNI, insinyur, guru, dosen dan aneka profesi lain bisa.
Ini cerita santri saya Prof, yang berhasil jadi dokter melalui jalur tanpa tes dan ia pun mendapatkan beasiswa. Ia berasal dari keluarga kurang mampu dengan adik yang banyak tapi kendala itu tak menjadi batu sandungannya untuk maju menggapai mimpinya meraih kesuksesan.
Alhamdulillah Prof, buku ini sudah banyak yang tunggu dan mulai dipesan sebelum launching, hal ini tentunya sangat menggembirakan bagi penulis akan tingginya animo penikmat literasi untuk membaca karya ini.
Saat ditanya usai acara bagaimana tanggapan dengan acara penyerahan buku ini. Pak mursalim atau gbc atau kadang pula disebut pak Chaling, beliau sangat senang mengikuti kegiatan ini, guru-guru yang ikut ini adalah guru hebat, guru cerdas guru inovatif, guru yang suka berbagi pengalaman yang bisa mereka tuangkan dalam bentuk tulisan.
Saat ditanya kembali, bagaimana dengan sambutan Dinas Pendidikan tadi?, ia pun menjawab kantor ini sangat luar biasa menyambut kami, apalagi diterima langsung Bapak Professor Muhammad Jufri. Beliau banyak memberikan suntikan motivasi dalam sambutannya tadi, dan pengalaman beliau menulis menjadi inspirasi dan masukan berharga bagi kami penulis muda.
Lanjut saat ditanya, Pak Mursalim rencana penulisan selanjutnya setelah buku tunggal pertama ini terbit seperti apa? Beliau pun langsung menyambung, kalau tak ada aral melintang, bulan September dan Oktober tahun ini, saya akan melauncing 3 buku tunggal baru, mohon didoakan dan diaminkan.
Kalau boleh tahu, Buku tunggal apa saja yang rencana akan dilaunching? mendengar pertanyaan itu, guru yang bertubuh besar ini langsung berucap, Insha Allah 3 buku itu adalah 1). Jejak Langkah Sang Guru 22 Tahun di Pesantren (Kisahku mengabdi di Pesantren Rahmatul Asri)
2). Kasih Sayang Yang Hilang, Seri 1 (Novel pertama), 3) Rahmatul Asri Dulu, Kini dan Masa Depan, yang bercerita tetang Pondok Pesantren Rahmatul Asri saat dirintis, masa sekarang dan seperti apa Rahmatul Asri di masa depan nanti.
Semoga rencana, dan harapan serta bukunya segera terbit, sukses terus pak, sukses untuk literasi Indonesia. # gbc